rezamaulana.com

rezamaulana.com

Dalam sebuah laporan penelitian oleh Royal Society for Public Health di Inggris mereka mengevaluasi 1.179 orang yang tinggal di Inggris berusia antara 14-24 tahun. responden ini ditanya soal medsos mana yang membuat mereka merasa tenang, meliputi Instagram, Facebook, YouTube, Twitter, atau Snapchat.

Platform medsos ini dinilai berdasarkan dampaknya pada kualitas tidur, kecemasan, depresi, takut tidak dianggap tidak update atau fear of missing out (FOMO), kesepian, intimidasi, dan masalah citra tubuh. Penelitian ini mencerminkan apa yang dirasakan responden melalui foto di semua platform dan dampaknya pada kesehatan mental.

ditemukan bahwa Instagram dinilai sebagai platform terburuk dari semua platform medsos, diikuti dengan Snapchat di urutan kedua. Platform ini juga membuat para responden merasa buruk dan merasa tidak aman, terutama wanita dan anak perempuan.

jadi gini..

ada rahasianya:

siapa kawan anda yang dianggap paling bahagia? Mari kita urai :


kawan anda yang bergaji tinggi, pasti tidak mau posting di sosial media kondisinya ketika dimarahi dan dihina2 oleh bosnya, lingkungan kerja yang stressful, pulang tengah malam, hartanya hanya dinikmati pembantu di rumah dll..

Teman anda yang kuliah di luar negeri pasti hampir tidak mau posting kondisinya ketika kere makan pun susah, homesick, beasiswa belum cair atau stres dimarahi dosen pembimbingnya, dll

teman anda yang baru menikah tak akan posting ketika mulai resah krn mulai muncul konflik-konflik rumah tangga atau masalah ekonomi yang membuatnya tidak enak, 

teman anda yang sdh PNS misalnya tidak akan mau posting kondisinya ketika gajinya tidak cukup untuk hidup sebulan karena bayar cicilan, dan baru menyadari kalau gajinya pas-pasan

Teman anda yang sudah sarjana duluan pasti tidak mau posting kondisinya, dan tidak enaknya rasanya ketika menyadari bahwa dirinya pengangguran, belum dapat kerjaan.

sekarang kelihatan kan, apa yang anda anggap kehidupan ideal dari teman-teman anda di sosial media, keluarga atau pun kerabat anda, jangan pandang lahiriah mereka, belum tentu..
bukankah anda lebih bahagia dari mereka semua?

Allah Subhanahu wata’ala sudah kasih yang terbaik untuk kita semua..

Syukuri semua yang Allah kasih, Jangan pernah banding-bandingkan hidup anda dengan hidup orang lain apalagi di sosial media yang diselimuti topeng yang tersaring kemudian ampas digitalnya dibuang, 
dari 100 foto yang dikutip orang-orang di sosmed, dicarilah yang terbaik, kemudian hanya satu yang diposting, sisanya tidak kelihatan.

anda tidak tau apa yang dialami orang yang anda anggap beruntung padahal anda lebih beruntung dari dia

saya kenal beberapa orang pengusaha yang dikenal tajir dan sukses di beberapa kota besar di Sulawesi dll, sy tau persis semua mereka punya masalah yang berat sekali di belakang, kalau anda tau masalah mereka, pastilah anda akan ingin supaya anda tidak menjadi mereka

jangan pernah remehkan nikmat Allah sekecil apapun untuk anda, sungguh itu adalah nikmat yang amat besar bagi orang-orang yang berfikir.

Benarlah sabda Nabi yang mulia, Rasulullah Muhammad shallallahu alayhi wasallam, 

Dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

انظرواإلى من هو أسفل منكم ولاتنظرواإلى من هو فوقكم،فهوأجدرأن لا تزدروا نعمةالله عليكم

Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau lihat orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Guru/Syaikh ustadz kami, mengajarkan kepada kami, hamba yang hebat syukurnya adalah hamba yang mampu melihat nikmat sampai yang sekecil-kecilnya, sedetail-detailnya,

Dan ini butuh dilatih

sekarang bangkitlah, lihatlah keluar jendela, matahari masih bersinar terang, rembulan cantik, mendung pun sejuk, jalani hari esok dengan ceria, terhadap dunia biasa aja, fokuskan pikiran untuk mengerjakan yang hari ini saja dulu, jangan takutkan yang belum terjadi esok, yang lalu lupakanlah karena sudah lewat, kemudian perbanyak cuekin makhluk, jangan pikirkan penilaian mereka

sebab kalian sudah memiliki dunia dan seisinya,
Rasul bersabda

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya.” (HR. Tirmidzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)

ingat konteks haditsnya makanan untuk hari itu yakni “hari ini”, bukan makanan sampai 7 hari ke depan, 1 bulan, 1 tahun, punya tabungan untuk bertahan hidup sampai 8 tahun ke depan dst, tidak!, tapi untuk hari ini saja, karena makanan untuk hari esok sudah Allah Subhanahu wata’ala pastikan bersama dengan kehidupan kita

Rasul bersabda:

الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.”

(HR. Muslim)

sekarang mari datangi majelis-majelis ilmu yang mengajarkan Tauhid, pokok dari obat di atas sebenarnya adalah dengan belajar Tauhid, setelah itu rasakanlah niscaya engkau akan menjadi raja yang paling bahagia di muka bumi.

sekarang ucapkan Alhamdulillah ‘ala kulli haal, segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala atas segaaala keadaan

*Diedit di atas ketinggian 38.000 kaki di atas permukaan laut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *