beberapa tahun lalu saya pernah bercita-cita ingin punya usaha travel wisata yang paket wisatanya menawarkan beragam perjalanan unik ke tempat-tempat miskin, kumuh, dan tempat-tempat penuh dengan orang-orang yang menderita, waktu itu saya membayangkan kalau nama paket wisata di travel saya nantinya bernama
“Wisata kemiskinan”.
agak berbeda dengan namanya, setiap orang yang berwisata akan tinggal beberapa hari bersama dengan
orang-orang yang menderita, miskin,orang fakir, pemulung, tuna wisma dll, kemudian berpindah lagi ke daerah miskin lain lalu tinggal lagi bersama mereka, begitu seterusnya sampai beberapa hari tergantung jenis paketnya.
berbeda dengan paket wisata biasanya, nantinya orang-orang yang membeli paket “Wisata Kemiskinan” akan membayar dengan harga yang jauh lebih mahal dari paket travel perjalanan ke luar negeri, karena selain biaya perjalanan, sebagian ongkos yang mereka bayarkan di “wisata kemiskinan” akan dipergunakan untuk menyumbang ke tempat yang telah mereka kunjungi.
tapi ada hal lain kenapa wisata ini nantinya akan lebih mahal dari wisata ke luar negeri.. sebab coba bayangkan repot mana mengatur perjalanan ke luar negeri yang jalurnya sudah pasti, seperti mengatur tiket pesawat, layanan hotel, transportasi yang administrasinya dan pola layanannya sudah mudah dan jelas, ketimbang mengatur perjalanan wisata ini yang butuh usaha lebih untuk mencari tempat miskin, mengatur akomodasi ke tempat-tempat kumuh yang kadang sulit dijangkau, menyiapkan jadwal pemberangkatan, teknis rundown kegiatan yang harus dipersiapkan sedemikian rupa, menjamin keamanan klien, belum lagi meyakinkan orang-orang2 miskin tersebut untuk mau ditinggali tempatnya dll.
eh setelah itu saya berfikir lagi kalau bisa saja usaha travel saya ini nantinya sepi peminat, apakah ada orang yang mau rela membuang-buang uang untuk sebuah perjalanan ke tempat-tempat penderitaan?…. melihat kemiskinan, kemudian menangis kemudian pulang dengan membawa kesan yang penuh dengan penderitaan, dan ratapan hidup?
tapi saya membayangkan kalau saya sebagai klien nantinya,
saya merasa kita manusia butuh wisata ini, kita butuh jatuh kemudian bangkit, untuk beberapa saat kita butuh menangis, kita butuh keadaan kere, paceklik, kehabisan uang, untuk melihat dunia lebih lapang lagi setelah itu..
bukankah setelah jatuh, setelah menangis kita akan bangkit dan melihat dunia baik-baik saja, kemudian setelah kita menyapu air mata, kita akan melihat hidup dengan lebih kuat lebih lapang dan menyadari semuanya menjadi lebih indah dari sebelumnya?
انظروا إلى من هو أسفل منكم. ولا تنظروا إلى من هو فوقكم؛ فهو أجدر أن لا تَزْدروا نعمة الله عليكم
“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian dan jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian ini (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian.” (HR. Muslim)
setelah kita melihat orang-orang yang lebih kere, lebih menderita, lebih tidak sempurna dari kita, orang2 yang dibawah kita maka kita akan menjadi merasa kalau kita lebih pantas bahagia? bukankah kita butuh itu?
setelah mengikuti wisata ini bukankah mentalnya akan semakin kuat, tidak mudah galau dan meratapi hidup dengan lebay dan tangisan bombay? bukan kah itu harus dibayar dengan harga yang MAHAL?
saya membayangkan kalau paket wisata ini nantinya tidak hanya di butuhkan oleh orang kaya saja, tetapi orang biasa, bahkan orang bangkrut dan orang miskin pun membutuhkan paket wisata ini..
SUBHANALLAH..
tiba-tiba saya berfikir kembali kalau sebenarnya paket wisata ini itu tidak perlu..
sebab sadarkah kita kalau itu semua sudah Allah adakan dalam kehidupan makhluk? iya yah..sadar atau tidak sebenarnya kita sedang menjalani sebuah alur kehidupan yang amat dahsyat hikmah-hikmahnya dan amat dalam pelajaran,
tanpa kita sadari di hidup ini sudah ada wisata sedihnya ada wisata bahagianya.. bukankah tidak ada satu orang pun hidup dengan dilingkupi kebahagiaan terus menerus?, pasti ada jatuh bangunnya, pasti ada air mata, dan ada harapannya..
maka kita tidak perlu lagi buang-buang uang untuk mengikuti paket “wisata kemiskinan” yang biayanya amat mahal tadi..
Subhanallah
Maha suci Allah yang telah menciptakan kebahagiaan dan penderitaan.
kemudian sebanyak 31 kali Allah mengulang ayat ini di surah Ar-Rahman:
.
فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman [55] )
pas sudah cari2 di google, ternyata sudah ada paket wisata kemiskinan http://lifestyle.okezone.com/read/2010/12/14/407/403108/awal-mula-wisata-kemiskinan-jakarta