rezamaulana.com

rezamaulana.com

aistrophysics-rezamaulanabeberapa waktu lalu dunia science heboh, seorang pakar astro phisics fisika quantum, Prof. stephen hawking membuat statemen tentang kecerdasan buatan akan mengancam dan berpotensi mengantikan peradaban manusia,

 

http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/12/141202_kecerdasan_buatan

 

http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/03/tiga-hal-yang-mengancam-eksistensi-manusia-menurut-stephen-hawking

 

jika sang lucasian professor tersebut menilik anggapannya berdasarkan moore’s law dimana kecanggihan teknologi sangat berhubungan dengan kecepatan komputasi yang berkembang dari waktu kewaktu secara eksponensial, ini tentunya tepat dikaji dalam lingkup science

Tetapi
tetapi malah kalau dipikir lebih jauh sebenarnya kemajuan science semakin memperlihatkan kelemahan umat manusia, pengetahuan kita yang begitu rapuh, sistem postulat yang dibuat oleh scientist yang selalu saja berubah-ubah, saling menumpuk, memperbaiki antara satu sama lain, begitu lemah, rapuh sangat jauh dari kesempurnaan,

 

buktinya,

ada banyak riset dalam masa dahulu dianggap sebagai ujung penemuan pengetahuan tertinggi, ternyata dimasa ini terbukti riset tersebut hanyalah awal titik nol dari penemuan berikutnya, demikian juga penemuan hari ini kemungkinan besar hanya awal titik nol penemuan di masa depan 50 s/d 100 tahun kedepan, dan penemuan di masa 100 tahun kedepan kemungkinan besar juga hanya awal dari penemuan di masa 1000 tahun ke depan, begitu seterusnya.

apakah ini akan berujung dan menjadi sempurna, sampai penemuan kita mampu menggantikan kita sebagai manusia?

 

Manusia sebagai Khalifah

Di dalam Alquran

(mohon disadari jangan pernah berfikir terjadi dikotomi antara ilmu logic science dan ilmu agama, sebab konsekuensi logis dalam memahami science adalah mengatahui dan menyadari bahwa sebenarnya kita manusia tidak tau banyak, selain apa yang dijelaskan di dalam Alquran yang kebenarannya mutlak, dari Rabb semesta alam, dan juga telah terbuktikan kebenarannya melalui riset-riset besar) manusialah yang bertugas sebagai khalifah

 

seperti dalam surah Al-baqarah ayat 30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ (٣٠)

 

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui

(QS: Al-Baqarah Ayat: 30)

 

lihat tafsir Ibnu Katsir di sini

 

selain itu, Masih terlalu banyak dalam diri manusia berbagai hal yang belum tersentuh lewat science bahkan mungkin tidak akan pernah terjelaskan dengan science, apalagi untuk direkayasa dan di AI kan

 

termasuk

ada sesuatu yang besar dari manusia yang tidak bisa di gandakan, minimal dimirip-miripkan, sangat mustahil, maksud saya adalah “hati”, sebab di dalam hati terkandung 3 unsur dahsyat, paling dalam dan paling jauh tidak akan mungkin bisa direkayasa secara AI, tiga hal yang saya maksud adalah:

  • roja’ (rasa harap),
  • khauf (rasa takut), dan
  • Mahabbah (cinta),

menurut para ulama, 3 hal ini adalah unsur terdalam dari diri manusia dan dijadikan ukuran dalam syariat untuk menilai kualitas seorang manusia, ke mana dia (manusia) mengarahkan harapannya, rasa takutnya, dan cintanya.

 

cobalah..

amat sulit membayangkan ada robot yang punya rasa harapan sebagaimana manusia berharap dalam hidupnya,

punya rasa takut sebagaimana manusia takut akan hal-hal yang dia sadari tidak baik bagi dirinya, sedih atau menangis, apalagi punya rasa cinta yang coba bayangkan sedemikian complicated nya 3 perasaan ini jika dirumuskan dalam rumus-rumus algoritma komputasi

 

belum lagi intuisi manusia secara alami dan masih banyak lagi hal yang sangat sulit direkayasa.

 

subhanallah.., membayangkannya saja sangat sulit apalagi untuk diimplementasikan..

 

tapi tunggu dulu.. kenapa judulnya AIstrophysics, apa hubungannya AI dan astrophysics?, nah ternyata rencananya ini akan bersambung.. hehe

(tulisan ini juga diposting di http://aimp.unhas.ac.id/aistrophysics )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *